Penjelajahan Musik Dwiki Dharmawan di Album Rumah Batu
Ceknricek.com – Dwiki Dharmawan mengajak penikmat musiknya berjelajah lewat album terbarunya bertajuk Rumah Batu. Banyak eksplorasi dan inovasi yang dilakukan oleh Dwiki pada album berisi 8 track ini.
Rumah Batu merupakan album ketiga Dwiki Dharmawan yang berkolaborasi dengan MoonJune Records. Dua album sebelumnya bertajuk So Far So Close dan Pasar Klewer, yang sukses menarik perhatian internasional juga proyeknya dengan salah satu label musik kenamaan di New York tersebut.
“Dengan MoonJune saya akan kembali merilis album tepatnya di bulan Juni, Dwiki Dharmawan Rumah Batu. Ini merupakan kolaborasi ketiga dan sebenarnya sudah kami rekam secara live di La Casamurada Studio di Barcelona, Spanyol pada tanggal 15-16 Mei 2017 di spring tahun lalu,” ucapnya saat berbincang dengan Ceknricek.com di Studio Dwiki Dharmawan Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (29/5/2018).
Dwiki Dharmawan kembali berkolaborasi dengan MoonJune Records, karena memang sudah kontrak untuk bekerja sama pada empat album. Tahap pertama sudah dijalankan pada tahun 2015 lalu lewat album So Far So Close, sampai nanti tahun 2019 untuk album terakhirnya.
Musisi Internasional
Dwiki Dharmawan menggandeng sejumlah musisi internasional di album Rumah Batu. Hat tersebut dilakukan guna meramu musik dengan sentuhan warna baru, dari yang sudah pernah ia garap. Yang unik, ini merupakan album live record.
Musisi yang digaet Dwiki Dhawmawan adalah Asaf Sirkis (drum) dari Inggris, lalu ada pemain bass elektrik legendaris, sang maestro asli Spanyol bernama Carles Benavent, didukung oleh bass akustik dari Inggris, Yaron Stavi, serta gitaris Perancis berdarah Vietnam, Nguyen Le.
“Saya selalu rekaman secara live disela-sela perjalanan saya di belahan dunia manapun ketika saya sedang tur musik. Saya menerapkan seperti itu. Adapun pemilihan musisi sesuai dengan kebutuhan dan karakter musikalnya,” kata Dwiki Dharmawan.
Pada album Rumah Batu, musisi 51 tahun ini sedang membutuhkan pemain gitar yang memiliki sentuhan rock yang kuat, namun juga punya sound effect dengan spektrum ambience musik yang deep. Untuk pemilihan musisi pada album anyarnya, Dwiki Dharmawan juga dibantu oleh MoonJune Records. Selain mereka, ia pun mengajak musisi lokal salah satunya Dewi Gita.
“Kemudian saya membutuhkan kombinasi antara picolo bassnya Carles dan juga akustik bassnya Yaron Stavi. Karena memang karakternya disesuaikan dengan kebutuhan musikal saya,” ujar Dwiki.
Penjelajahan Musik
Karakter berbeda dari setiap musisi yang dipercaya oleh Dwiki Dharmawan tentu menjadi hal menarik. Sebab pria berdarah Sunda ini membebaskan setiap dari mereka mengeksplor musik, namun tetap sesuai dengan benang merah atau partitur yang diberikan olehnya.
“Bicara musikalnya dan terjadi lah penjelajahan musik yang tidak diduga-duga. Dari situ karena saya tidak mengikat mereka, kawan-kawan bermusik saya untuk memainkan sepenuhnya atas ide saya. Tapi saya membutuhkan energi ide improvisasi dari mereka semua, dan respon. Sehingga terjadi lah dialog musik,” jelasnya.
Ya, proses rekaman live album Rumah Batu sebenarnya sudah dilakukan pada 15 dan 16 Mei 2018 lalu. Dwiki Dharmawan dan empat musisi lain langsung bertatap muka di studio untuk menggodok musiknya, tidak memerlukan latihan sebelumnya. Cara tersebut cukup ampuh demi orisinalitas dan karya yang natural.
“Karena ini lah esensi musik yang tidak semuanya diatur dari scor musik saya, tapi saya juga di sini menggali spontanitas dan improvisasi dari mereka semua. Sehingga saling mendukung dalam pencapaian musikalnya,” tutur Dwiki.
Spesial
Yang spesial pada album Rumah Batu juga karena proses rekaman yang dilakukan di La Casamurada Studio. Sebuah rumah heritage dari sekira aba d ke-13. Tempat bersejarah peninggalan Kesultan Ottoman Turki pada zaman Sultan Muhammad.
Rumah tersebut disulap menjadi studio keren dengan ambience yang fantastis. Di sana, Dwiki Dharmawan dan musisi lain bermalam. Mereka mendapatkan pengalaman menarik, terbawa suasana pedesaan dan keindahan, sehingga tercipta nada-nada sempurna pada album Rumah Batu.
“Kita kebersamaan di situ berbagi ide musik kemudian rekaman. Malam hari kita dinner bersama, dari situ timbul ide-ide musikal yang bisa menjelajah nurani, semua dengan musik yang tercipta di situ,” paparnya.
8 track pada album tersebut memiliki durasi yang berbeda-beda. Tapi yang jelas lebih dari 3 menit, tidak seperti halnya lagu pop pada umumnya. Terinspirasi dari pengalaman pribadi Ketua Umum Yayasan Anugerah Musik Indonesia ini.
Album Rumah Batu rilis secara worldwide pada 29 Mei 2018 dan rilis fisik Juni mendatang. Track berjudul Samarkand, Kaili, Selamatkan Orang Utan, dan Rintak Rebana merupakan beberapa track yang ada pada album tersebut.
Source:
Ceknricek
Leave a Reply