Launch of KanDe ‘Meukeondroe’
Press Release Peluncuran Album KanDe “Meukondroe”
(Bila Bukan Kita, Siapa?)
Awal Sebuah Penjelajahan
Ketika Tuhan Berkehendak, maka kita, manusia, tak pernah tahu bagaimana bermulanya. Saat duka dalam karena kehilangan sanak kerabat karena polah bumi yang berjungkir balik, tiap individu di tanah Aceh prihatin, saudara sebangsa berempati. KanDe yang kehilangan anggotanya (Amirullah Yusri) tergugah untuk meneriakkan semangat kebangkitan rakyat Aceh dari bencana. Satu gagasan realistis bahwa kalau orang Aceh tidak saling menyemangati untuk bangkit kembali, maka siapa lagi yang akan memperbaiki reruntuhan bumi Aceh. Berkesenian itulah yang KanDe lakukan. Bukan sekedar menghibur tapi menghidupkan semangat untuk bangkit melalui lagu sekaligus syiar.
KanDe yang berdiri sejak 26 Maret 2000. Album perdana diluncurkan pada tahun 2002 dengan tajuk “Fighting Spirits”. KanDe banyak melakukan pertunjukan di tanah Aceh di tahun 2003 – 2004. Grup ini memang telah dikenal luas oleh orang-orang di Aceh. Gaya bermusik dan bernyanyi yang dibawakan berasal dari cara para Sufi bersyiar (sejak abad 16). Rapa’i sebagai perkusi yang mengiringi nyanyian adalah khas perkusi Aceh yang bermuasal dari jaman Rasul Muhammad SAW.
Musik dan lirik lagu-lagu yang dibawakan KanDe berasal dari eksplorasi akar budaya Aceh.
KanDe pun memiliki misi:
- menggali dan mengangkat kembali potensi musik Aceh
- menyebarluaskan musik Aceh yang humanis dan religius
- menyuarakan realitas sosial, politik, ekonomi pada masyarakat lokal dan nasional lewat musik
- musik Aceh berpartisipasi dalam perkembangan, kemajuan masyarakat dunia yang damai.
Rafli yang mengawali karirnya sebagai rocker dan punya kemampuan olah vokal hebat, pada tahun 2005, pasca bencana alam Tsunami, membawa KanDe kepada penjelajahan yang lebih luas lagi.
Musik KanDe
Sepanjang Januari – Februari 2005, pasca bencana alam Tsunami, stasiun televisi swasta di Indonesia antara lain menayangkan klips Lagu “Asai Nanggroe”, Seulanga” dan “Aneuk Yatim”.
Vokal Rafli dengan alat musik tradisional rapa i, drum dan genderang yang menghentak berkolaborasi dalam alunan harmoni seureune kalee dan gitar elektrik menghantarkan warna tersendiri. Warna musik khas Aceh.
Dalam rangka berkeliling menghibur, menyemangati dan syiar kepada korban Tsunami pulalah, Rafli bertemu dengan Dwiki Dharmawan dan Nyak Ina Raseuki (Ubiet). Perjalanan berkeliling ke 30 tempat penampungan pengungsi dilanjutkan Rafli, bersama grup KanDe, dengan pertunjukan di kota Jakarta (antara lain di Hard Rock Cafe) dan Bandung. Di tahun 2005, KanDe tampil di empat tempat di Skotlandia dalam kegiatan fund raising bersama Mercy Corp.
Kolaborasi KanDe dengan Dwiki Dharmawan dan Ubit berlanjut tidak sebatas menghibur para korban tsunami, tapi lebih produk seni yang dapat disebarluaskan. Tahun 2006 mereka melakukan rekaman di Studio Kita dan menghasilkan album “Meukondroe” (Bila Bukan Kita, Siapa?). Album CD yang berisi 11 lagu, sepuluh diantaranya dinyanyikan dalam bahasa Aceh, dan satu lagu dalam bahasa Indonesia. Rafli menulis seluruh komposisi dan sebagian besar lirik lagu.
Dalam album ini, KanDe yang terdiri dari Rafli (vokal), Zulkifli (geundrang, seurunee kale), M. Rafiqi (rapa i), Ferdiansyah (rapa i), Fadhlul Sunni (electric guitar), Munzir (bass), dan Alfian (drums) didukung oleh Deddy Andrian (gitar akusitik), Zulfikar (rapa i), Ishlahuddin (rapa i), Armia (rapa i). Dwiki Dharmawan yang memainkan synthesizer dan Adi Dharmawan dengan permainan electric bass-nya juga turut meramaikan musik di album “Meukondroe”.
Dwiki Dharmawan bertindak sebagai Producer dengan Ubiet sebagai Co-Producer. Album “Meukondroe” merupakan produksi Musikita Records yang semua proses rekamannya dilakukan di Studio Kita dan mixing di Studio Senopati. Musikita Records sebelumnya telah merilis album Krakatau 2Worlds dan Rhythm of Reformation, Oele Pattiselanno Plays Standards dan Ubiet Sings Tony Prabowo.
Lagu-lagu dalam album “Meukondroe” ini pernah dibawakan KanDe pada “Salaam Music Festival” di London pada bulan Juni-Juli 2006, diselenggarakan oleh Cultural Co-operation yang mencoba menampilkan pengaruh budaya dan seni Islam yang telah memberi kontribusi terhadap perkembangan musik dan kreativitas dunia.
Berlayarlah Musik KanDe
“Mengangkat harkat dan martabat musik Aceh ke tingkat dunia dan dapat berarti bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat dunia menuju perdamaian dan kedamaian sepenuhnya” itulah visi bermusik KanDe. Album “Meukondroe” merupakan awalan dari penjelajahan bermusik KanDe di kancah musik dunia. Kesebelas lagu pada album “Meukondroe” merupakan ramuan musik dan syair khas Aceh dalam bermacam kemasan aransemen mulai menjelajahi ruang dengar, menelusupi telinga pendengar musik Indonesia maupun dunia. KanDe memulai penyebarluasan karya musik Aceh yang humanis dan religius.
PROFILE KanDe GROUP
KanDe Group berdiri pada tanggal 26 Maret 2000, beranggotakan seniman musik Aceh.
Alamat KanDe : Jl.Perdamaian No.40 Kelurahan Laksana Banda Aceh
Email Address : kande_aceh@yahoo.com
Contact Person : Chairiyan Telp (0651)26434 / HP.081315803991
Visi KanDe
“Mengangkat harkat dan martabat musik Aceh ke tingkat dunia dan dapat berarti bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat dunia menuju perdamaian dan kedamaian sepenuhnya”